Semenjak Pemerintah Indonesia menetapkan status darurat terhadap wabah virus korona yang telah menyebar di tanah air, hampir seluruh aktifitas masyarakat dilakukan di rumah masing-masing. Ada banyak upaya pemerintah dalam memutus rantai penyebaran Covid-19, termasuk belajar dan mengajar dari rumah yang di programkan oleh Menteri Pendidikan dan Kebudayaan. Ini merupakan salah satu upaya pemerintah dalam mencegah penularan Covid-19.
SMA Negeri 1 Ma’u adalah salah satu sekolah yang bernaung di bawah Dinas Pendidikan Provinsi Sumatera Utara yang beralokasi di daerah tertinggal dan terisolir. Kondisi sekolah yang penuh dengan keterbatasan mulai dari sarana dan prasarana, jaringan listrik yang tidak ada, serta ekonomi masyarakat yang masih rendah. Beberapa keterbatasan tersebut menjadi hambatan bagi sekolah dalam melaksanakan proses pembelajaran dari rumah, ditambah lagi dengan keadaan siswa yang kebanyakan tidak memiliki Handphone versi Android. Mengingat tuntutan pemerintah, maka mau tidak mau pembelajaran jarak jauh harus dilaksanakan.
Kelas daring melalui Facebook merupakan satu-satunya media dan metode yang dilakukan oleh guru Bahasa Inggris terhadap pelaksanaan proses pembelajaran secara efektif, hal ini didasari oleh kondisi peserta didik yang kebanyakan hanya memiliki account Fecebook. Kelas daring melalui facebook disebut sebagai media dan metode pembelajaran karena masing-masing peserta didik digabungkan di dalam group facebook yang telah dibuat oleh guru, sesuai dengan kelas. Misalnya, peserta didik dari kelas X-MIA bergabung pada group Bahasa Inggris Kelas X-MIA dan peserta didik kelas XI-IIS bergabung pada group bahasa inggris kelas XI-IIS artinya melalui fitur facebook ini seluruh peserta didik digubungkan dalam group berdasarkan kelasnya masing-masing.
Pada proses pembelajaran, guru terlebih dahulu mempersiapkan materi pelajaran sedetail mungkin mengetiknya di lembaran blogspot pribadi http://periman23.blogspot.com/ sehingga materi tersebut dapat dibagikan di group facebook yang telah dibuat melalui alamat URL. Peserta didik dapat mengakses alamat URL itu untuk mendapatkan bahan materi, mempelajari dan memahami sebaik mungkin materi yang disampaikan. Pada tahapan ini, guru dan peserta didik dapat berdiskusi melalui kolom komentar, peserta didik dapat menyampaikan pendapat maupun pertanyaan di kolom komentar dan guru dapat menanggapinya dengan fitur itu juga. Setelah selesai penjelasan tentang materi, guru memberikan penugasan kepada peserta didik terkait dengan materi yang telah dipelajari, dan tugas tersebut diserahkan kepada guru melalui akun Facebook Messenger dalam bentuk foto. Kegiatan berdiskusi ini sudah menunjukan seperti apa itu yang dimaksud dari kelas daring, artinya meskipun tidak bertatap muka, guru dan peserta didik bisa berkomunikasi aktif menggunakan jaringan internet layaknya komunikasi pada dunia nyata.
Keuntungan dari metode kelas daring melalui facebook adalah sebagai berikut:
1. Selama proses stay at home berlangsung, maka peserta didik dapat berinteraksi dengan peserta didik lainnya dan berdiskusi tentang materi pelajaran dengan menggunakan berbagai akun media sosial;
2. Memberikan kemudahan bagi peserta didik untuk mengakses berbagai sumber belajar lainnya;
3. Peserta didik dapat mengikuti pembelajaran kapanpun dan dimanapun;
4. Peserta didik dituntut untuk lebih kreatif;
5. Semua materi pelajaran terdokumentasikan secara otomatis;
6. Peserta didik yang tidak punya HP Android, dapat meminjam HP orang lain untuk membuka akun facebook nya dan mempelajari materi yang ada dalam group;
7. Memudahkan guru dalam menyampaikan materi pelajaran.
Sementara, kelemahan dari metode daring melalui facebook adalah :
1. Tuntutan tagihan biaya internet yang besar;
2. Tidak bisa dipastikan apakah peserta didik sungguh-sungguh memahami materi atau tidak;
3. Peserta didik yang tidak memiliki paket internet akan kesulitan mendapatkan informasi.
Meskipun penggunaan metode kelas daring melalui facebook memiliki banyak manfaat, namun berdasarkan komunikasi secara tidak langsung kepada peserta didik, mereka menghendaki pelaksanaan proses pembelajaran secara langsung, sehingga peserta didik dapat komunikasi kontak fisik dengan peserta didik lainnya kemudian dapat menghilangkan kejenuhan akibat dirumah terus.
.By : Periman Bate’e
0 komentar:
Posting Komentar